Mewarisi kerajaan besar, Kediri menyimpan segudang tokoh ternama yang Sakti mandraguna, salah satu Tokoh yang lahir dari kota tua ini adalah Mbah Bonjolono alias Ki Ageng gentiri konon Mbah boncolono yang hidup di masa kolonial Belanda dikenal memiliki ilmu kadigdayaan yang dipergunakan untuk menolong kaum pribumi yang lemah ,
siapa yang tidak tahu kisah tentang Robinhod asal Inggris yang populer, legenda yang sama ternyata ada di Kediri dengan tokoh bernama Mbah bonjolono alias Ki Ageng gentiri ,hidup di zaman penjajahan Belanda boncelono dikenal sangat sakti namun selalu membangkang terhadap pemerintah Belanda dengan kesaktiannya dia kerap mencuri atau bahkan merampok harta kolonial namun harta itu tidak dinikmati sendiri tetapi dibagikan kepada masyarakat miskin, aksi itu tak dilakukannya sendiri melainkan bersama temannya yaitu tumenggung Mojoroto dan ponjolono ketiganya sama-sama tidak suka melihat orang Belanda yang kejam dan biadab terhadap warga pribumi ,
sepak terjang Mbah boncelono menjarah harta untuk rakyat membuat pemerintah Belanda geram.
Untuk menghentikan aksinya Belanda sempat membuat sebuah sayembara dengan iming-iming hadiah yang besar sialnya baik pasukan Belanda maupun para pendekar yang menjadi antek kompeni selalu gagal untuk meringkus sang pahlawan, konon katanya Mbah boncolono memiliki ilmu kesaktian yang bernama aji pancasona atau rawa rontek sebuah ilmu kuno yang pemiliknya sulit untuk menemui ajal, bahkan dikisahkan boncolono sanggup meloloskan diri hanya dengan mengandalkan seberkas cahaya serta menyusut ke dalam lubang sekecil apapun, dikubur dalam keadaan tubuh terpenggal setiap kesaktian selalu ada pengapesannya dan hari na as nya, kompeni yang terus memutar otak untuk menelusuri kelemahan bojo lono akhirnya mendengar Desas desus tentang ilmu pancasona atau rawa rontek yang dimilikinya, meski tubuhnya dicincang pemilik ilmu kuno ini akan bagkit kembali selama bagian badannya yang terpotong bersentuhan satu sama lain ,akhirnya kompeni bergerak melakukan penggerebekan atas bocoran informasi dari pribumi beserta sayembara kompeni pun kemudian memotong tubuh Ki boncolono menjadi dua bagian bahkan badannya dibuang di atas bukit Maskumambang sedangkan kepalanya ditanam di bawah pohon beringin yang kemudian disebut warga dengan istilah ringin Sirah, legenda Mbah boncolono ini menjadi salah satu cerita rakyat Kediri yang tetap Lestari semoga dengan ulasan ini warisan tak benda tersebut terus bisa dinikmati sampai kapanpun serta sifat luhur budinya untuk tanah air bisa diwarisi oleh generasi penerus.

#Gentiri