MY BUCKET LIST #1: THE LIFE OF VAN GOGH, PARIS
Ria SW Ria SW
4.42M subscribers
1,986,310 views
102K

 Published On Aug 15, 2024

Dor!!

Aku tau kemungkinannya cuma 0,1% untuk bikin kalian kaget melalui tulisan.
Tapi aku masih aja tetap melakukannya.
Aku pikir aku alien. Ternyata aku batu.
🀣🀣🀣

Sesuai janji di kolom deskripsi minggu lalu, aku akan lanjutin obrolan kita yang sempat tertunda.

Buset. Obrolan aja ketundanya seminggu. Ini cerita apa K-drama?
HAHAHAHA

β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”

Kita mulai yah.
Awal bulan Januari 2024, aku β€” yang ketika itu dalam kondisi β€œkehilangan arah” karena non-stop kerja dan minim istirahat selama dua tahun β€” mulai β€œiseng” bikin beberapa visa.

Dengan pemikiran:
β€œPunya aja dulu. Perginya kapan, liat nanti. Setidaknya gak perlu repot kalo dadakan mau pergi.”

Dimulai lah proses pembuatan visa A, B, C dan D secara bergantian.
Nah, selama proses bikin visa D, tiba-tiba muncul keinginan untuk napak tilas kehidupan Van Gogh.

Tau gak keinginan itu muncul karena apa?
πŸ’­: Kak, buruan deh cerita aja. Gak usah pakai nanya.
πŸ‘½: HAHAHAHAHA

Kalian jangan suka cemberut kayak Curut dong. Wek πŸ₯


Karena aku ngerasa waktu semakin cepat berlalu.
Bahkan aku belom banyak ngelakuin hal-hal yang diinginkan.
Bagaimana ini???
Haruskah aku pelan-pelan mulai melakukannya satu persatu?
Haruskah aku mulai dari yang paling mudah diwujudkan?
πŸ€”πŸ’­

Kemudian terlintaslah Van Gogh.
Setelah aku kulik, sepertinya sulit untuk diwujudkan.
Huft.

Gak lama kemudian, keluarlah visa D.
Bukannya senang tapi aku malah kaget!
Berkali-kali aku baca hanya untuk mastiin aku gak salah baca.
Ternyata aku lulus membaca.
Aku gak salah baca.
Gak salah nangkap.

SINGLE ENTRY.
SINGLE VISIT.

Visanya hangus di awal bulan agustus pula.
Nangis banget sumpah.
😭😭😭

Iya. Visa D yang aku maksud adalah visa Schengen.
Mau gak mau, aku harus pakai visa itu sebelum expired.

Van Gogh yang tadinya aku rasa sulit untuk diwujudkan β€” mau gak mau, apa pun caranya β€” harus diwujudkan!!

Alhasil rencana hiatus untuk menikmati kehidupan normal tanpa mikirin kerjaan hanya bisa berlangsung selama satu minggu.

Selebihnya aku harus mulai kembali mengaktifkan Otak Random untuk persiapan ke Eropa~🧠


Panik?
Lumayan.
Apalagi aku sering dengar omongan tetangga yang gak enak tentang beberapa negara di Eropa. Salah satunya Paris.

BTW, OMONGAN TETANGGA DI SINI CUMA KIASAN YAH!
πŸ˜‚πŸ€£πŸ˜‚

"Banyak copet di Paris."
"Ih. Orangnya rasis tau."
"Hati-hati. Mereka gak ramah sama orang Asia."

Huft.
Aku tuh seharian cuma bisa mikir:
πŸ‘½: Haruskah aku tetap pergi ke sana?

Berkat kekaguman akan karya Van Gogh yang tinggi, akhirnya aku memutuskan untuk pergi.
πŸ‘½: Bodo amat lah kalo kena rasisme. Yang penting bisa napak tilas Van Gogh!!

Untuk masalah copet β€” tentu aja β€” rencana aku adalah mengaktifkan radar kepekaan dan kehati-hatian terhadap semua barang yang aku bawa.

Intinya adalah gak lengah hanya karena aku syuting! Semoga berhasil!!!


β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”


Singkat cerita, aku ngueng-ngueng bersama Otak Random, Mata Genit, Perut Karung dan Curut~πŸ₯

Perjalanan dimulai dari Jakarta menuju Paris.

Ngueng~
Ngueng~
Ngueng~

Setiba di sana, aku langsung deg-deg-an parah.
Jantung tuh kayak mau copot!
Entah udah berapa ribu kali aku bergumam dalam hati, "Tuhan, jangan pertemukan aku dengan copet."

HAHAHA

Hari pertama di Paris, aku lalui dengan penuh kewaspadaan.
Untungnya segala kekhawatiran aku di awal gak terjadi~β™₯︎


Oh! Ngomongin tentang Auvers-sur Oise, aku pengin banget deh kalau suatu saat tinggal di sana.
Area itu cocok dengan kepribadianku yang suka ketenangan, kedamaian, dekat dengan alam dan seni.
Menghabiskan hari tua dengan secangkir cokelat panas, menulis dengan pemandangan dan lingkungan yang asri.

Huuuuaaaaaa
Setelah sekian lama hati aku kepincut sama Korea Selatan, akhirnya sekarang ada saingannya~πŸ˜‚

Tau gak apa yang aku pikirin ketika sampai hotel?
πŸ’­πŸ’­πŸ’­
Di hati aku, KorSel selalu menjadi tempat impian aku untuk menghabiskan masa tua.
Setelah kenalan dengan Auvers-sur Oise, hati aku jadi bimbang.

Mendadak aku menemukan korelasi antara situasi ini dengan sebuah hubungan.

Ketika kita tau hubungan ini sebenarnya udah gak sehat dan gak bisa lanjut β€” kita tetap memilih bertahan.
Dengan alasan: Sejauh ini dia yang terbaik. Kalau nanti putus, apa aku bisa dapat yang lebih baik?

Ya, kita gak akan tau jawabannya kalau kita gak explore.

Makanya orang tua selalu bilang, "Bergaul dengan luas. Kenal banyak orang dulu. Gak usah cepat-cepat."

Ternyata mempunyai pemikiran luas, pengalaman beragam, pemahaman akan diri sendiri adalah beberapa hal yang sama pentingnya.

Gila.
Dari obrolan copet malah nyasar ke sini.
Berat.

πŸ˜‚πŸ€£πŸ˜‚


xoxo,

RSW

show more

Share/Embed