Oleh : Rista Simbolon (Via IndozoneID ) | Diterbitkan 4 Bulan yang Lalu | Short link: https://inponta.com/link/12216801

Bagikan Ke : Facebook Twitter

INDOZONE.ID - Nenek Salamah (92) terus tersenyum. Raut wajahnya sungguh bahagia. Bagaimana tidak, warga Desa Ngrandu, Kecamatan Kauman, Kabupaten Ponorogo itu tergabung dalam kloter 10 embarkasi Surabaya bisa mewujudkan mimpinya.

Salamah merupakan calon jemaah haji tertua di Bumi Reog. Mimpinya 2013 lalu terwujud. Sayang, dengan usia senja Salamah harus berangkat sendiri. Lantaran sang anak yang tutur mendaftar haji 2017 tidak terpanggil.

Z Creators, Ahmad Fauzy mencoba datang ke rumahnya. Nenek Salamah sedang berbagi cerita dengan anak-anaknya.

Sesekali anaknya tidak sungkan mencium sang ibu yang telah berusia sepuh. Keriput jelas terlihat di wajah Salamah. Pun rambutnya semuanya sudah berwarna putih. Tapi di balik fisiknya itu, dia sangat bahagia luar biasa karena bisa berangkat menjalankan ibadah haji.

“Aku remen (suka) budal (berangkat) haji, mau berangkat kapan saja ayo. Penting berangkat. Mau sekarang mau seminggu lagi, aku sudah siap,” ujar Salamah yang kemudian diiringi tertawa oleh anak-anaknya.

Sayang, walaupun sudah berusia 92 tahun kebijakan ada pendamping pada musim haji tahun ini tidak berlaku. Sehingga Salamah harus pergi haji sendiri tanpa didampingi keluarganya.

Salah satu anak Salamah, Imam Supingi menjelaskan bahwa ikhlas Lillahi Taala ibu berangkat. Keinginannya ibu berangkat sehat pulang juga sehat. Anak-anak tidak ada yang bisa mendampingi.

Dia menjelaskan bahwa keinginan naik haji Salamah datang dari diri sendiri. Imam ingat betul pada tahun 2013, Salamah yang baru pulang pengajian mengemukakan kepinginnya untuk menunaikan rukun islam ke lima itu.

“Ibu (Salamah) bilang saat itu pengen naik haji. Untuk ongkosnya menjual tanah. Habis jual tanah, langsung daftarkan haji tahun 2013 sebesar Rp25 juta,” jelasnya.

Sisanya, kata dia, ditabung untuk keperluan Salamah. Lalu untuk pelunasan biaya perjalanan haji (BIPIH) tahun 2020 kurang lebih Rp13 juta,

Imam mengatakan sudah menyerahkan sepenuhnya ke petugas Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) dan petugas dari kantor kementerian agama (Kemenag).

“Ibu Alhamdulillah sehat. Ke sana juga kami bekali kursi roda. Juga obat-obatan serta baju,” pungkas Imam.

Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini .